DE

International Academy for Leadership
Belajar Moderasi: Berpikir, Berbicara dan Mendengarkan

IAF Seminar "Moderation: Facilitation and Program Design", Gummersbach, 2017
Peserta Seminar dari Berbagai Negara
Peserta Seminar dari Berbagai Negara © FNF Indonesia

“One of the most valuable things we can offer each other is the framework in which to think of ourselves”

Banyak hal yang dapat dipelajari dalam mempersiapkan maupun menyelenggarakan sebuah acara. Tidak hanya pengetahuan dalam topik acara tersebut, kemampuan memahami dan mengidentifikasi tujuan acara juga penting dan menarik untuk dipelajari. Sebagai seminar pertama pada tahun 2017, International Academy for Leardership (IAF) menyelenggarakan seminar dengan tajuk “Moderation: Facilitation and Program Design”. Seminar ini dihadiri oleh 26 peserta dari berbagai negara di Asia, Amerika Latin, Afrika dan juga Eropa. Marike Groenewald (founder of Anew) bertindak sebagai fasilitator utama seminar ini.

Memahami Definisi
Memahami Definisi © FNF Indonesia

Berbeda dengan sejumlah seminar IAF lainnya yang menitikberatkan pemahaman terhadap isu tertentu, seminar kali ini mengetengahkan pengembangan kemampuan merencanakan dan menyelenggarakan program. Saya sangat beruntung dapat berinteraksi dan mengenal peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari yang notabene adalah trainer dan fasilitator, humas, peneliti hingga dosen universitas. Selama 12 hari kami diajak untuk memahami berbagai metode program, mulai dari seminar satu arah, model diskusi World Café, Open Space, Design Thinking hingga role playing antara klien dan penyedia jasa.

Dalam role playing, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok klien dan penyedia jasa dengan tema organisasi politik, baik itu partai politik, yayasan maupun bentuk organisasi lainnya. Dalam waktu yang singkat, sesi ini mengarahkan kami untuk mengidentifikasi bagian-bagian penting sekaligus kebutuhan dari organisasi tersebut. Layaknya pitching antara penyedia jasa dan klien di dunia nyata, dalam role playing ini sebagian dari kami diminta “berakting” dengan mood tertentu, seperti mood ambisius, permusuhan serta juga kecemasan yang seringkali tidak dapat dihindari dari rutinitas organisasi.

Suasana Diskusi Kelas
Suasana Diskusi Kelas © FNF Indonesia

Selain seminar yang dilakukan di Gummersbach, kami juga berkesempatan mengunjungi beberapa kota lain, seperti Koeln dan juga Hamburg. Dalam kunjungan di Koeln, kami bertemu dengan Johannes Vogel, Sekretaris Jenderal Partai FDP North-Rhine Westphalia dan anggota Dewan Eksekutif FDP di tingkat Federal. Johannes Vogel menjelaskan salah satu program FDP di North-Rhine Westphalia, yaitu Skill Camp, yang bertujuan melakukan advokasi opini politik sekaligus membangun kapasitas anggota partai. Program ini dikemas dengan berbagai pendekatan yang modern sehingga tidak terkesan kaku untuk sebuah acara partai politik.

Kunjungan menarik lainnya adalah di kantor Metaplan dan Hafven Co-Working Space. Metaplan adalah sebuah konsultan manajemen dengan metode fasilitasi diskusi kertas “metaplan”. Meski berawal dari sebuah perusahaan furniture, Metaplan kini telah menjadi konsultan sejumlah perusahaan terkemuka di dunia. Kunjungan ke Metaplan ini cukup berkesan bagi saya karena metode fasilitasi yang mereka gunakan sangat interaktif. Para peserta terus diajak aktif dalam program, baik itu dengan mengeluarkan pendapat maupun bergerak dengan menulis dan menempel kertas. Tidak hanya secara analog, Metaplan juga tengah mengembangkan pendekatan fasilitasi ini secara digital.

Presentasi Metaplan
Presentasi Metaplan © FNF Indonesia

Yang tidak kalah berkesan adalah kunjungan ke Hafven Co-Working Space. Ketika mendengar kata “Co-Working Space”, yang ada di pikiran saya adalah tempat di mana orang-orang, terutama para freelancer, bisa menyewa tempat untuk membuka laptop dan melakukan pekerjaan mereka. Namun, Hafven sepertinya lebih dapat digambarkan sebagai Co-Everything Space. Tidak hanya menyewakan tempat berupa ruangan untuk bekerja, Hafven juga menyewakan tempat untuk workshop furniture, café, bahkan juga secara reguler mengadakan kegiatan memasak, menonton dan berolahraga untuk berbagai komunitas. Hal lain yang menarik adalah sebagian besar penyewa jasa Hafven bukanlah berprofesi sebagai freelancer, tetapi telah menjadi pegawai di tempat tertentu.

Presentasi Hafven Co-working Space
Presentasi Hafven Co-working Space © FNF Indonesia

Secara pribadi, seminar ini sangat berkesan bagi saya. Melalui berbagai diskusi kelompok dan juga kunjungan, kami tidak hanya mempelajari metodologi dan teknik pelaksanaan program, namun juga bagaimana memahami emosi maupun suasana acara. Tidak hanya belajar bagaimana memperdalam kemampuan komunikasi, namun juga kemampuan berpikir dengan tenang dan mendengarkan. Terima kasih saya ucapkan kepada FNF Indonesia atas kesempatan berpartisipasi dalam seminar yang bermanfaat ini.

Farewell Dinner
Farewell Dinner © FNF Indonesia

*Artikel ini adalah tulisan dari delegasi IAF asal Indonesia, Sinta Suryani, yang bekerja sebagai Proram Officer di FNF Indonesia.