DE

International Academy for Leadership
Komunikasi dalam Berpolitik

IAF Seminar "Communication: Strategy and Skills", Gummersbach, 2 - 9 Juli 2017
Peserta Seminar IAF "Communication: Strategy and Skills"

Peserta Seminar IAF "Communication: Strategy and Skills"

Bertempat di Gummersbach, Jerman, IAF menyelenggarakan Seminar yang mengangkat tema Communication: Strategy and Skills. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 2-9 Juli 2017 bertempat di Theodor Heuss Akademie, Gummersbach, Jerman. Seminar ini diikuti oleh 23 peserta yang berasal dari 22 negara di dunia. Internationale Akademie fur Fuhrungskrafte (IAF) didirikan oleh Friedrich Naumann Foundation for Freedom (FNF) Jerman. IAF merupakan lembaga pendidikan yang bekerja sama dengan seluruh perwakilan FNF di dunia dan menyelenggarakan pelatihan dan Seminar dengan berbagai topik berbeda

Kegiatan ini telah berlangsung dari tahun 1990an di Sintral, Portugal dan mulai di selenggarakan di Theodor Heuss Academy, Gummersbach Jerman pada tahun 1995. Setiap tahunnya IAF mempertemukan beberapa pakar di berbagai bidang untuk bertukar pengalaman dan informasi guna membahas topik Internasional terkait ekonomi, politik dan media massa. Pelatihan ini menggunakan beberapa metode, diantaranya studi kasus, kelompok kerja, debat topik, dialog dan bermain peran. Semua peserta harus berperan aktif dalam melaksanakan dan mendiskusikan topik dan isu yang akan di bahas.

Suasana Diskusi Kelas

Suasana Diskusi Kelas

Salah satu topik yang diangkat adalah "Communication: Strategy and Skill". Komunikasi memiliki peran yang sangat penting terutama di dalam dunia politik. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berpolitik, diantaranya bagaimana menyampaikan pesan politik dan membangun hubungan dengan media sebagai salah satu faktor penunjang keberhasilan suatu partai.

Pelatihan dilaksanakan selama 8 (delapan) hari yang di mulai dengan makan malam bersama dan disambut oleh Direktur IAF Bettina Solinger. Masing-masing peserta memperkenalkan diri dan menyampaikan harapannya mengikuti kegiatan ini. Selama tujuh hari ke depan semua peserta di bekali ilmu seputar komunikasi, media, strategi berkomunikasi sampai melakukan praktek wawancara di depan media televisi. Disamping itu Peserta di beri kesempatan untuk berdiskusi secara interaktif bersama Jan-Jan Joubert  Parliamentary Bureau Chief and Journalist for “The Sunday Times” melalui skype-meeting

Selain melaksanakan kegiatan di Theodor Heuss, peserta memiliki kesempatan untuk berkunjung ke salah satu perusahaan media cetak terbesar Kolner Stadt-Anzeiger di Koln. Di sini peserta memiliki kesempatan untuk berdialog serta berdiskusi langsung dengan Peter Seidel, editor pada Departemen Berita dan Politik.

Kunjungan ke kantor Koln Stadt-Anzeiger

Kunjungan ke kantor Koln Stadt-Anzeiger

Selama berada di Cologne, peserta di berikan kesempatan untuk menikmati indahnya kota Koln sambil menikmati makan siang dan berbelanja di sekitar area Cologne Cathedral, Gereja Gothic Terkenal yang masih berdiri dengan gagahnya dan menjadi ikon kota Koln ini. Senang rasanya bisa menjadi salah satu peserta dari kegiatan seminar ini. Di samping menambah banyak ilmu, kesempatan ini juga membuat saya memiliki banyak teman baru yang berasal dari Malaysia, Afrika Selatan, Jerman, Honduras, Tunisia, Marokko, Romania, Lebanon, Zimbabwe, Bangladesh, Cote D’ivoire, Brazil, Ukraina, Armenia, Georgia, Panama, Republik Cheko, India, Mesir dan Filipine.

Sebagai mitra utama FNS, Kementerian Hukum dan HAM memiliki kesempatan yang sama dengan mitra FNF lainnya dalam mengikuti pelatihan IAF di Jerman. Dengan kegiatan ini di harapkan seluruh alumni IAF dapat meningkatkan potensi diri dan berperan aktif dalam organisasi masing-masing. Kemenkumham sendiri telah memberangkat 6 peserta dalam kegiatan ini, di harapkan agar ke depan lebih banyak pegawai kemenkumham yang dapat mengikuti pengalaman serupa. Kegiatan di tutup oleh makan malam bersama seluruh peserta, pengajar  dan diakhiri dengan pemberian sertifikat serta foto bersama.

 

*Artikel ini adalah tulisan dari delegasi IAF asal Indonesia, Cut Feroza, yang bekerja sebagai Head of Sub Division for Bilateral Cooperation, Ministry of Law and Human Rights.