Hak Asasi Manusia

Perspektif Kebebasan dan HAM dalam Potret Kota Malang

Malang tidak hanya dikenal dengan apel dan hawa kotanya yang sejuk, namun juga merupakan kota kelahiran dari sejumlah pejuang HAM, salah satunya Munir. Pada 5 - 7 April 2019 lalu, FNF Indonesia bekerjasama dengan Institut Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (INDEKS) serta Kementerian Hukum dan HAM RI menyelenggarakan workshop "Kebebasan dan Hak Asasi di Manusia". Workshop 3 hari ini dihadiri oleh peserta yang sebagian besar adalah mahasiswa dan aktivis muda. Berbagai isu diperbincangkan, mulai dari isu disabilitas, religiositas dan isu-isu kebebasan lainnya.

Selain berdiskusi di dalam forum kelas, peserta juga mengunjungi Omah Munir di daerah Batu, Malang. Omah Munir sendiri merupakan museum yang sekaligus merupakan rumah dari Munir Said Thalib, aktivis HAM yang meninggal dalam perjalanannya menuju Belanda. Melalui penjelasan fasilitator internal museum, peserta diajak menyelami seluk beluk perjuangan Munir dalam membela HAM, mulai dari perjuangannya terkait perlindungan pekerja hingga keterlibatan pihak militer dalam sejumlah konflik di Indonesia terdahulu. Film "Bunga Dibakar" menunjukkan kronologi perjalanan hidup Munir hingga kasus meninggalnya yang mengundang kontroversi.

Beberapa narasumber yang hadir dalam kegiatan ini, antara lain M. Soleh (LBH Surabaya), Yossa Nainggolan (The Indonesian Institute), M. Isnur (LBH Jakarta) yang membawakan materi mengenai sejarah, instrumen dan strategi advokasi HAM dan Kebebasan serta Vincent Ricardo (Numbers ID) yang memaparkan materi mengenai maksimalisasi penggunaan media sosial dalam kampanye. Selain melalui metode presentasi dan diskusi dalam forum, peserta juga diberikan kesempatan untuk mendiskusikan topik bebas dalam forum "Open Space". Berbagai isu diperbincangkan, mulai dari isu disabilitas, religiositas dan isu-isu kebebasan lainnya.