Demokrasi

Belajar Indahnya Politik bersama Masyarakat Wonogiri

Usai melakukan pelatihan pendidkan politik di Kebumen pada  tanggal 8-9 Mei 2017, Lembaga Gerak Pemberdayaan (LeGePe) bekerjasama dengan Friedrich Naumann Stiftung Jakarta, kali ini menyelenggarakan pelatihan yang sama di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Tujuan dari pelatihan ini adalah memperdalam pengetahuan dan wawasan politik masyarakat Wonogiri mengenai hakikat politik yang benar. Lalu bagaimanakah  hakikat politik yang benar? Tentunya bukan seperti gambaran politik yang sering kali kita dengar selama ini, bahwa politik itu kotor, politik itu kejam,  dan tak jarang hanya dijadikan alat untuk meraih sebuah kekuasaan. Melalui pelatihan ini peserta yang merupakan bagian masyarakat Wonogiri diajak untuk menelusuri politik dalam makna yang positif, bersih, baik, dan bahkan indah.

Pelatihan dihadiri kurang lebih 30 peserta dari berbagai organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Wonogiri  dan juga beberapa mahasiswa. Berbeda dengan kota-kota sebelumnya, pelatihan kali ini diikuti oleh peserta perempuan yang jumlahnya lebih banyak dari biasanya. Mereka juga aktif dalam kegiatan organisasi kemasyarakatn di desa masing-masing. Pelatihan dimulai dengan sesi perkenalan, sehingga masing-masing peserta bisa memperkenalkan diri mereka dan mengenal peserta yang lain, termasuk mengungkapkan pandangan makana poltik dalam kehidupan mereka. Hampir seluruh peserta menyatakan bahwa poltik tak bisa lepas dari kehidupan manusia, pun tanpa disadari kita telah memraktikkan politik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu peserta bahkan berpendapat bahwa seseorang yang masih menganggap politik bukan suatu hal yang penting, adalah sesorang yang begitu egois. Menurutnya politik adalah sangat penting untuk kemajuan, kesejahteraan, dan kemaslahatan bersama. Salah satu bentuk partisipasi politik dapat pula dilakukan melalui kesadaran akan pentingnya mengikuti perkembangan politik, untuk mengetahui arah dan tujuan kebijakan pemerintah.

Sesi perkenalan kemudian dilanjutkan dengan pemahaman mengenai Demokrasi, Politik, dan Etika bersama narasumber Bapak Ir. Sunaryo. Beliau menjelaskan bahwa sitem demokrasi yang diterapkan di Negara kita, sejatinya tidak bisa terlepas dari politik dan etika. Oleh karena itu untuk  mewujudkan sistem demokrasi yang bersih, penerapan politik dan etika para pelaku politik juga harus bersih. Konsep politik dan etika politik yang bersih selanjutnya diperdalam bersama narasumber Bapak Warsito Ellwein. Pada sesi tersebut beliau memberikan pemahaman mengenai konsep politik yang indah. Jika dimaknai dengan betul, sejujurnya politik itu tidak jahat ataupun kejam, sebaliknya politik itu bersifat baik bahkan bisa disebut indah. Politik harus diterapkan untuk mencapai kebaikan dan kemajuan bersama, bukan hanya untuk kepentingan perseorangan ataupun golongan. Beliau juga menekankan, bahwa siapapun yang merasa dirinya sebagai orang yang baik, maka ia harus sadar untuk ikut berpartisipasi dalam politik. Orang baik harus berpolitik!

Pelatihan kali ini juga menghadirkan narasumber Bapak Sigit Pranawa, Dosen Univresitas Nasional Jakarta. Bersama Bapak sigit Pranawa peserta belajar mengenai definisi politik, substansi, power, dan partai politik. Usai memperoleh materi dari beberapa narasumber, peserta mekakukan diskusi dan kerja kelompok bersama fasilitator Juli Eko Nugroho dan Mulyadi. Tema yang dibahas dalam diskusi dan kerja kelompok diantaranya adalah, bagaimana cara menciptakan pemimpin yang ideal dan hal-hal apa saja yang perlu disiapkan untuk menciptakan pemimpin yang ideal. Peserta juga mendapatakan kesempatan untuk memaknai poltik dalam seni yang ditampilkan melalui pentas seni otodidak. Secara keseluruhan pelatihan kali ini berjalan sangat lancar dan peserta pun aktif berpartisipasi.