DE

Publikasi
Blue Carbon dan Perubahan Iklim

Jakarta, 2019
Blue Carbon dan Perubahan Iklim

Blue Carbon dan Perubahan Iklim

©

At this point you will find an external content that complements the content. You can display it with one click.

Fenomena perubahan iklim merupakan salah satu perdebatan yang cukup penting dalam beberapa dekade terakhir. Adapun para pemimpin dunia telah menyepakati Conference of Parties (COP) ke 22 yang salah satu fokusnya membahas mengenai implementasi Perjanjian Paris sebelum 2020.

Dalam Perjanjian Paris diungkapkan bahwa salah satu jalur yang akan ditempuh oleh negara-negara di dunia dalam menurunkan emisi dan adaptasi terhadap dampak yang timbul akibat perubahan iklim adalah melalui pemanfaatan fungsi ekosistem pesisir dan laut atau yang lebih dikenal dengan Blue Carbon. Secara sederhana, Blue Carbon didefinisikan sebagai “the coastal and marine ecosystem”.

Climate Institute menganggap Blue Carbon adalah garda terdepan dalam pengendalian emisi karbon di Indonesia. Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang luas. Ekosistem yang termasuk dalam Blue Carbon bersifat mendesak dan harus dilindungi. Indonesia tidak bisa lagi hanya mengandalkan hutan daratannya (green carbon) yang terus rusak akibat ekploitasi dan menutup mata terhadap potensi laut sebagai penyerap karbon terbesar.

 

Bacaan selengkapnya akan isi Buku "Blue Carbon dan Perubahan Iklim" dapat diakses pada laman Scribd FNF Indonesia di atas.