DE

Perubahan Iklim
DYCC Workshop: Peran Politisi Muda Dalam mengkomunikasikan Perubahan Iklim

dycc partai demokrat, workshop fnf indonesia, perubahan iklim
© FNF Indonesia

Wilayah perkotaan merupakan kontributor utama semakin parahnya perubahan iklim yang saat ini sedang terjadi meski wilayah kota hanya menempati 2% dari total area bumi. Berdasarkan data yang dirilis PBB pada Juli 2014, wilayah perkotaan mengonsumsi 78% dari total energi dunia dan menghasilkan 70% dari seluruh polusi karbondioksida serta sebagai penyumbang utama gas rumah kaca lainnya. Sebagian besar polusi tersebut berasal dari sektor transportasi, industri, dan sumber daya listrik berbasis karbon.

Democrat Youth Caucus on Climate bekerjasama dengan Friedrich Naumann Foundation (FNF) Indonesia menyelenggarakan lokakarya yang bertema “Peran Politisi Muda dalam Mengkomunikasikan Masalah Perubahan Iklim di Perkotaan” di Grand Zuri Hotel pada tanggal 21-23 Oktober 2016. 

Acara dihadiri oleh tiga narasumber diantaranya Pengkaji Perubahan Iklim, Billy Aries, Wartawan Senior Igg Maha Adi dan Ketua Diaspora Australia Osco Olfriady.  

Dalam sesinya Billy Aries membeberkan fakta kaitan perubahan iklim dan perkotaan. Mulai dari intrusi air laut yang mempengaruhi akses air minum, badai tropis yang merusak infrastruktur dan pemukiman masyarkat marginal, serta gelombang panas yang berpengaruh terhadap kesehatan lansia dan anak-anak. Narasumber menyampaikan bahwa dampak dari perubahan iklim telah menunjukan ketahanan kota di negara berkembang kurang maksimal. Dibutuhkan konsep pembangunan berkelanjutan yang dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan dan karakter kota itu sendiri. 

Osco Olfriady, DYCC Partai Demokrat
Narasumber Osco Olfriady © FNF Indonesia

Sementara Igg Maha Adi menjelaskan dasar teori komunikasi yang mengedepankan sistem komunikasi dua arah. Beliau menuturkan ethika dalam penulisan dengan menjelaskan perbedaan antara topik yang menarik dan topik yang penting. Di akhir sesi Igg Maha Adi menunjukan beberapa contoh postingan sosial media yang mengkomunikasikan perubahan iklim dengan cara yang bisa dimengerti masyarakat umum.

Narasumber berikutnya, Osco Olfriady membagikan pengalaman-pengalaman pribadi sebagai mahasiswa dan pengusaha muda dalam industri energi terbarukan. Pembicara memotivasi peserta untuk tidak pernah lelah untuk belajar dan mengerjar mimpi. Dalam konteks ini, pembicara juga memaparkan bahwa inovasi adalah kunci untuk keberlangsungan peradaban masyarakat. “Dan tentunya inovasi akan mengurangi gas emsisi rumah kaca.” Tegas Osco. 

Lokakarya di akhiri dengan sesi elevator pitching pada hari ketiga. Peserta membuat empat kelompok dan mempresentasikan solusi perubahan iklim untuk masyarakat kota. Dari tugas kelompok tersebut, timbul ide-ide kreatif seperti kampung iklim, kain bambu sebagai alternatif penganti tisu, pembuatan drainase jalan untuk mengurangi banjir dan eco-housing yang rendah emisi. 

dycc partai demokrat, workshop fnf indonesia, perubahan iklim
Putri Potabuga Fasilitator Acara © FNF Indonesia