DE

Edukasi Politik
Memperkuat Demokrasi dan Partisipasi Kewarganegaraan “Politik itu Indah”

Peserta kegiatan tampak berdiskusi dengan satu sama lain di sebuah meja bundar.

Peserta kegiatan tampak aktif bertukar pikiran dengan satu sama lain.

© Yayasan LeGePe

Pada era globalisasi, peluang dan tantangan dalam sistem demokrasi semakin beragam. Perbandingan antara zaman Orde Baru dan zaman sekarang menunjukkan pergeseran yang signifikan dalam dinamika politik dan peran aktivis.

Pada masa Orde Baru, ruang gerak aktivis sangat terbatas, banyak dari mereka yang harus berjuang dalam bayang-bayang otoritarianisme. Namun, zaman telah berubah. Kini demokrasi memberikan ruang yang sama bagi siapa saja. Tak peduli baik ataupun buruk. Ini menjadikan pilihan dan partisipasi aktif dalam proses demokrasi sebagai hal yang sangat penting.

Untuk mendorong upaya memperkuat demokrasi dan partisipasi kewarganegaraan, FNF Indonesia dan Lembaga Gerak Pemberdayaan (LeGePe) menyelenggarakan Pendidikan Kewarganegaraan “Politik itu Indah” di Purbalingga pada 11-12 Juli 2024. Kegiatan ini diikuti oleh para mahasiswa dan organisasi pemuda tidak hanya dari Purbalingga, tetapi juga daerah sekitar seperti Banjarnegara, Pati, Brebes,dan Purworejo.

Menurut Warsito Ellwein, ketua LeGePe, demokrasi memberikan kesempatan yang sama kepada semua pihak. Aktif berpolitik menjadi esensial untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada di masyarakat. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan, dengan teknologi yang semakin terbuka, proses perjuangan bisa dilakukan melalui berbagai kanal.

“Penting untuk membangun jaringan yang kuat dalam dunia politik guna menunjukkan bahwa politik bisa menjadi sesuatu yang indah,” kata Warsito.

Ia menegaskan, dengan bekerja sama, politik dapat dipandang sebagai alat yang efektif untuk mewujudkan perubahan positif dalam menyelesaikan permasalahan. Warsito menekankan bahwa kesadaran politik masyarakat harus terus dibangun. Memahami persoalan di lingkungan sekitar dan berpartisipasi aktif dalam proses elektoral adalah langkah penting menuju demokrasi yang lebih matang dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.

Dalam sistem demokrasi, kesetaraan hak antarindividu sangat penting. Demokrasi menyediakan ruang bagi kebebasan berpendapat dan berorganisasi tanpa paksaan serta menekankan keadilan yang berbasis pada aturan yang ada.

Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Warsito Ellwein, ketua Yayasan LeGePe

Warsito Ellwein, ketua Yayasan LeGePe

© Yayasan LeGePe

Warsito Ellwein menggarisbawahi pentingnya melihat ke arah mana masyarakat harus maju untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dasar pemikiran dari politik adalah menyelesaikan masalah dan memajukan masyarakat melalui keterlibatan aktif seluruh komponen masyarakat. Masyarakat dihadapkan pada berbagai problem kompleks yang perlu diurai dan diprioritaskan.

Demokrasi dan Keadilan

Narasumber Ida Budhiati, mantan ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), tengah memberikan paparan kepada para peserta.Provinsi Jawa Tengah

Narasumber Ida Budhiati, mantan ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah,

© FNF Indonesia

Dalam sistem demokrasi, kesetaraan hak antar individu sangat penting. Demokrasi memberikan kebebasan berpendapat dan berorganisasi tanpa paksaan serta menekankan keadilan yang berbasis pada aturan yang ada. Ida Budhiati menekankan bahwa dalam konteks ini, lembaga-lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif berfungsi sebagai pelaksana kebijakan dan regulasi. Keadilan dan hak-hak dasar harus dilindungi dan dijamin oleh negara.

Peran Media Sosial dan Teknologi

Narasumber Yan Kurniawan, Senior Analyst Drone Emprit, tengah menunjukkan video diskusi panel yang membahas tentang penggunaan Drone Emprit dalam analisis Pemilihan Presiden Republik Indonesia tahun 2024. Yan menjadi salah satu panelis dalam diskusi tersebut. Wajahnya tampak pada layar proyektor yang ditampilkan kepada para peserta.

Narasumber Yan Kurniawan, Senior Analyst Drone Emprit.

© Yayasan LeGePe

Yan Kurniawan peneliti senior Drone Emprit menunjukkan bahwa pemerintah sering melihat tren media sosial untuk menentukan kebijakan. Indonesia, sebagai salah satu basis pengguna media sosial terbesar di dunia, menggunakan platform seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, TikTok, Telegram, dan X (Twitter) untuk berbagai kebutuhan, dari transaksi online hingga akses layanan publik. Teknologi dan media sosial telah membuka banyak peluang, namun, pada waktu yang bersamaan, juga menuntut keterampilan baru dalam membangun jaringan dan berkomunikasi.

Tantangan dan Solusi dalam Politik

Salah seorang peserta kegiatan sedang menyampaikan pendapatnya kepada audiens dan narasumber.

Salah seorang peserta kegiatan sedang menyampaikan pendapatnya kepada audiens dan narasumber.

© Yayasan LestraGePe

Tantangan besar dalam politik adalah bagaimana mengatasi ketimpangan sosial dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Endan peserta dari Banjarnegara dan Agung peserta dari Brebes mengungkapkan kekhawatiran tentang efektivitas kebijakan dan program pemerintah. Penting bagi pemerintah untuk menciptakan sistem yang ideal dan transparan serta melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses perumusan kebijakan.

Keterlibatan Masyarakat dan Peran Pemuda

Warsito Ellwein menekankan bahwa perubahan dalam masyarakat memerlukan proses panjang dan kontribusi aktif dari semua pihak. Teknologi dan media sosial dapat dimanfaatkan untuk melakukan perubahan positif. Selain itu, Ida Budhiati menambahkan bahwa setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam pemerintahan dan memahami hak-hak dasar mereka. Pemuda juga harus mempersiapkan diri untuk melanjutkan estafet kepemimpinan dan berperan dalam pembangunan masyarakat.

Dunia yang semakin terbuka memberikan banyak kemungkinan, baik maupun buruk. Dalam demokrasi, partai politik berperan penting dan rakyat sebagai pemilik kedaulatan utama harus aktif dalam memanfaatkan ruang yang ada. Teknologi mempermudah komunikasi dan membangun jaringan, sementara kesadaran bersama dalam diskusi dan partisipasi aktif adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama. Dengan pendekatan yang inklusif dan partisipatif, kita dapat menghadapi tantangan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Harapan kedepannya, kegiatan pendidikan kewarganegaraan bisa dapat terus diupayakan oleh FNF Indonesia dan LeGePe untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang politik dan mendorong keterlibatan masyarakat sebagai warga negara yang paham dan taat pada aturan demokrasi.

 

Editor: Dhea Ramadhani (Program Assistant & Communications Officer FNF)