Demokrasi
Pelatihan Kewarganegaraan “Politik itu Indah” II Purwokerto, 3-4 September 2016
Setelah melakukan pelatihan di kota Pati dan Salatiga, FNF Indonesia bekerjasama dengan Yaysan Lembaga Gerakan Pemberdayaan (LeGePe) kembali melaksankan Pelatihan Pendidikan Kewarganegaraan untuk masyarakat Jawa Tengah. Pelatihan kali ini dilakukan di kota Purwokerto, dan diikuti oleh 46 peserta dari kota Cilacap dan Brebes. Masih dengan tujuan yang sama, pelatihan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Tengah mengenai hakikat politik yang sebenarnya, yang bersih dan beretika.
Pelatihan dimulai dengan sambutan oleh Bapak Teguh Sudarmadi dari Kementerian Hukum dan Ham, Ibu Nur Rachmi dari FNF Indonesia, dan Bapak Sunaryo dari Yayasan Lembaga Gerakan Pemberdayaan (LeGePe). Usai sambutan, para peserta memperkenalkan diri mereka masing-masing dan juga menyampaikan pandangan politik serta motivasi mereka aktif bersosialisasi di ranah politik. Mereka berharap dengan mengikuti pelatihan tersebut, wawasan mengenai konsep poltik yang bersih, strategi maupun taktik dalam berpolitik dapat berkembang ke arah yang lebih baik. Narasumber yang hadir dalam Pelatihan adalah Bapak Ir. Sunaryo dan Bapak Juli E. Nugroho, sedangkan dua Fasilitator yang memandu pelatihan adalah Bapak Ripana Puntarasa dan Bapak Chabibullah.
Selain belajar mengenai konsep berpolitik yang bersih dan beretika, peserta belajar mengenai strategi pemenangan pemilu, terutama untuk pemenangan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Bersama narasumber Bapak Ir. Sunaryo, peserta diajak untuk mendalami kondisi dan situasi politik di Jawa Tengah. Dalam strategi pemenangan pemilu, peserta juga diarahkan bahwa untuk mencapai pemenangan, strategi harus berbasis pada data dan fakta yang direncaranakan secara sistematis, rasional dan realistis.
Sebagai bentuk latihan praktik berpolitik yang bersih dan beretika, peserta melakukan diskusi dan kerja kelompok bagaimana memenangkan pilkada di daerah masing-masing. Diskusi pertama yang dilakukan adalah bagaimana meningkatkan popularitas calon, meningkatkan elektabilitas, memobilisasi dan mengamankan suara dalam konsep berpolitik yang bersih dan bertika. Usai melakukan presentasi hasil diskusi kelompok, masing-masing kelompok diwajibkan untuk menampilkan sebuah pertunjukan seni yang dirancang secara otodidak sebagai bentuk representasi definisi politik yang bersih dan beretika. Pelatihan ditutup dengan evaluasi dan pembekalan dari Narasumber dan Fasilitator.
