DE

Demokrasi
Pelatihan Media Sosial Untuk Partai Politik

Labuan Bajo, 24-25 Oktober 2016 - Maumere, 27-28 Oktober 2016
Social Media Training Labuan Bajo
© FNF Indonesia

Dengan perkembangan pariwisatanya yang pesat, kota Labuan Bajo tidak hanya semakin menjadi perhatian masyarakat namun diperkirakan, kota ini juga akan menjadi tempat perkembangan teknologi komunikasi di Nusa Tenggara Timur di kemudian hari. Perkembangan teknologi komunikasi ini juga diharapkan dapat menjadi manfaat dalam ranah politik, khususnya dalam membangun citra partai politik dan penyebaran isu-isu politik melalui media sosial. Oleh karena itu, FNF bersama dengan PDI Perjuangan kembali melanjutkan rangkaian pelatihan media sosial untuk partai politik di La Prima Hotel, Labuan Bajo pada tanggal 24-25 October setelah setelah sebelumnya diadakan di Jogjakarta dan Jakarta.

Kata Sambutan oleh Ketua DPC Manggarai Barat
Kata Sambutan oleh Ketua DPC Manggarai Barat, Darius Angkur © FNF Indonesia

Pelatihan diawali dengan kata sambutan dari Program Coordinator FNF, Lantip Prakoso serta perwakilan PDI Perjuangan, Arnoldus Yansen Gomez dengan pemaparan singkat mengenai peran media sosial bagi partai politik, secara khusus bagi PDI Perjuangan. Acara yang dihadiri oleh sekitar 29 peserta ini kemudian dibuka secara resmi oleh ketua Dewan Pimpinan Cabang Manggarai Barat, Darius Angkur. Pelatihan lalu dilanjutkan dengan pemberian materi oleh trainer, seorang pakar media sosial, Ajianto Dwi Nugroho. Dalam pelatihan ini, para peserta diajak untuk mempelajari bagaimana media sosial digunakan untuk membentuk citra partai politik maupun tokoh politik dan membentuk opini publiki melalui third party endorsement. Dengan dipandu oleh co-trainer, Reza Yunanto, para peserta juga mempraktikkan bagaimana membuat branding partai politik melalui media sosial dengan teknik-teknik tertentu melalui berbagai media sosial.

Selain mengenai branding partai politik, para peserta juga belajar mengenai teknik pengolahan dan pengalihan isu dalam media sosial. Sebagai contoh diambil pembentukan citra presiden Joko Widodo yang dengan liputan berita on-line maupun video Youtube mematenkan citranya sebagai sosok pemimpin yang santun, sederhana dan merakyat sekaligus mengalihkan isu negatif dirinya sebagai pemimpin yang tidak tegas. Dalam pelatihan ini, para peserta tidak hanya membahas mengenai isu-isu nasional saja melainkan juga isu lokal. Dengan menghadirkan isu privatisasi Pantai Pede yang masih hangat, para peserta dibagi ke dalam dua kelompok yang mewakili pendapat pro dan pendapat kontra dalam masyarakat untuk menyimulasikan pengolahan isu melalui media sosial yang mereka pilih, mulai dari proses seleksi hingga evaluasi.

Suasana Pelatihan Media Sosial Maumere
Suasana Pelatihan Media Sosial di Sylvia Hotel, Maumere © FNF Indonesia

Kegiatan pelatihan media sosial untuk partai politik di Nusa Tenggara Timur tidak berhenti sampai di Labuan Bajo saja. Pada tanggal 27-28 Oktober, pelatihan ini kembali dilaksanakan di Maumere, tepatnya di Sylvia Hotel, kabupaten Sikka. Sebagai kabupaten yang memiliki banyak pemimpin dan politisi muda, Sikka menjadi daerah yang potensial untuk pembelajaran media sosial sebagai instrumen politik. Diawali dengan kata sambutan dari Program Coordinator FNF, Lantip Prakoso dan perwakilan DPP PDIP, Andes Sinulingga, pelatihan yang menarik minat 29 peserta yang sebagian besar merupakan kader PDIP ini kemudian dibuka oleh perwakilan DPC PDIP, Benediktus Lukas Raja.

Masih serupa dengan pelatihan di Labuan Bajo, para peserta juga belajar mengenai pembangunan citra partai dan tokoh politik di media sosial, khususnya dalam rangka kampanye. Sebagai contoh, Nugroho dan Yunanto menampilkan bagaimana para kandidat gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012 menggunakan lagu dan video untuk mengangkat citra dan mempromosikan program kerja mereka. Tidak hanya sebagai instrumen pemenangan, media sosial juga digunakan pemerintah daerah atau pemimpin negara untuk mensosialisasikan program-program mereka. Dengan meliput kegiatan dan memberitakannya melalui media sosial, masyarakat dapat memantau kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemimpin mereka.

Peserta Pelatihan Media Sosial Maumere
Peserta Pelatihan Media Sosial Maumere © FNF Indonesia

Penggunaan media sosial untuk kepentingan politik dapat dikatakan sebagai hal yang cukup baru bagi masyarakat Labuan Bajo dan Maumere. Oleh karena itu, pelatihan di kedua kota ini menerima sambutan hangat dari dewan perwakilan cabang maupun para peserta. Setelah menyelesaikan pelatihan selama dua hari, para peserta pun bersepakat untuk membentuk sebuah tim dengan tujuan memaksimalkan penggunaan media sosial dalam perpolitikan di daerah mereka.