DE

Demokrasi
Pendidikan Kader Pertama PKB, Pacitan

"Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi", 7 Agustus, Pacitan
Nur Kholim, DPP PKB
Nur Kholim, DPP PKB © FNF Indonesia

Pendidikan kader pertama tidak hanya menjadi penting dalam regenerasi anggota, namun juga untuk menghidupkan kembali struktur organisasi partai politik (parpol) di wilayah tertentu. Setelah mengadakan acara serupa di Kabupaten Temanggung – Jawa Tengah, Friedrich Naumann Foundation (FNF) bersama dengan Partai Kebangkitan Bangsa kembali mengadakan Pendidikan Kader Pertama (PKP) PKB di Pacitan – Jawa Timur. Acara ini dilaksanakan di Aula Nahdlatul Ulama (NU) Pacitan dan dihadiri oleh 110 peserta yang berasal dari 12 kecamatan di Kabupaten Pacitan.

Acara diawali dengan menyanyikan bersama lagu “Indonesia Raya” dan pengenalan “Mars dan Hymne” PKB. Setelah itu, sambutan dari Ketua DPC PKB Pacitan, FNF Indonesia dan perwakilan DPP PKB Jakarta secara resmi membuka jalannya pelatihan. DPC PKB Pacitan sendiri baru melakukan reorganisasi internal partai pada awal tahun 2016 lalu. Mengawali sesi pelatihan, fasilitator pelatihan dari DPP PKB Jakarta, Nur Kholim, mengajak peserta untuk melakukan evaluasi bersama terkait lemahnya PKB di Pacitan. Beberapa poin penting yang dicatat, antara lain adalah kurangnya pendekatan kepengurusan DPC ke bawah hingga faktor kedekatan Pacitan dengan akar partai politik lainnya.

Pengenalan Mars dan Hymne PKB
Pengenalan Mars dan Hymne PKB © FNF Indonesia

Setelah melakukan evaluasi bersama, fasilitator melanjutkan pelatihan dengan penjabaran sejarah PKB dan NU. Jika dapat diibaratkan, hubungan antara NU dan PKB adalah layaknya orangtua dan anak. PKB merupakan satu-satunya partai politik yang didirikan oleh kalangan NU. Adalah Ketua PBNU saat itu, yaitu K.H Abdurrahman Wahid yang secara resmi mendirikan PKB pada tanggal 9 Juli 1998. Penetapan tujuan PKB pun sejalan dengan NU, yaitu menyejahterakan warga dan menjaga akidah ahlussunnah wal jamaa’ah.

Dalam kaitannya dengan pengenalan partai politik, fasilitator menjelaskan fluktuasi perolehan suara PKB di Indonesia. PKB sendiri mendapatkan perolehan suara tertinggi pada tahun Pemilu tahun 1999. Fluktuasi dalam beberapa pemilu selanjutnya sempat terjadi, namun pada Pemilu tahun 2014 lalu PKB mampu memperoleh 47 kursi DPR. Terkait hal ini, fasilitator menekankan bahwa politik kebijakan lebih berpotensi mendulang perolehan suara dibandingkan dengan politik uang.

Rusyad Manfaluti, DPW PKB Jawa Timur
Rusyad Manfaluti, DPW PKB Jawa Timur © FNF Indonesia

Sesi pelatihan kemudian dilanjutkan oleh fasilitator asal DPW PKB Jawa Timur, Rusyad Manfaluti. Fasilitator menjelaskan kembali hakikat politik menurut PKB, yaitu politik rahmatan lil ‘alamin yang menempatkan manusia sebagaimana manusia seharusnya. Oleh karena itu, politik kehadiran, politik pelayanan, politik kepeloporan dan politik keteladanan seharusnya menjadi ciri khas dari seorang kader PKB. Namun tidak hanya itu, seorang kader parpol juga harus memiliki keterampilan dalam berpolitik. Dalam hal ini, komunikasi menjadi hal yang wajib untuk dikuasasi.

Suasana Diskusi Kelompok
Suasana Diskusi Kelompok © FNF Indonesia

Menjelang akhir pelatihan, peserta dibagi ke dalam kelompok diskusi menurut asal kecamatan. Beberapa pertanyaan yang didiskusikan adalah strategi, hambatan dan peluang dalam membangun partai mulai dari tingkat ranting. Setelah berdiskusi, PKP pun diakhiri dengan pelantikan peserta sebagai kader PKB.