DE

Demokrasi
Pendidikan Kewarganegaraan "Politik Itu Indah"

Purwokerto, 26 - 27 Oktober 2016
Peserta pelatihan
Peserta pelatihan © FNF Indonesia

Salah satu bagian penting dari proses politik dan demokrasi adalah partisipasi publik di dalamnya. Hal ini tentu saja  menjadi penting karena kebijakan atau pengambilan keputusan yang dilakukan dalam proses politik seharusnya mengakomodasi kepentingan umum. Sebagai pelatihan terakhir tahun ini, FNF Indonesia dan Lembaga Gerak Pemberdayaan (LeGePe) kembali menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan “Politik Itu Indah” di kota Purwokerto pada tanggal 26 – 27 Oktober 2016. Pelatihan selama 2 hari ini dihadiri oleh peserta dari Kabupaten Banyumas dan Cilacap.

Acara yang merupakan pelatihan kelima pada tahun 2016 lebih menitikberatkan pada partisipasi publik dalam proses politik lokal daerahnya. Pilkada serentak yang sebentar lagi dijelang pada tahun 2017 tentunya dihadapi juga oleh sejumlah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu, diperlukan ilmu mengenai sistem demokrasi, politik dan etika serta strategi pemenangan Pilkada yang dilakukan berdasarkan data dan fakta.

Peserta pelatihan
Peserta pelatihan © FNF Indonesia

Materi pertama dibuka dengan narasumber yang merupakan tokoh masyarakat sekaligus PBNU Banyumas, Muhammad Abbas. Materi pertama menyoroti sistem demokrasi dan etika politik yang ada di Indonesia. Materi kemudian dilanjutkan dengan materi Strategi Pemenangan Pemilu oleh Warsito Ellwein dari LeGePe. Warsito membuka materinya dengan presentasi mengenai globalisasi dan bagaimana komunikasi saat ini dimudahkan oleh kemajuan teknologi. Hal inilah yang sebaiknya juga digunakan untuk memperkuat partisipasi publik dalam proses politik.

Materi dari Warsito Ellwein, LeGePe
Materi dari Warsito Ellwein, LeGePe © FNF Indonesia

Setelah penyampaian materi, peserta diajak untuk berdiskusi di dalam kelompok dengan beberapa tema, mulai dari membangun kesadaran politik masyarakat, meningkatkan popularitas dan elektabilitas calon, mobilisasi suara hingga mengawal dan mengamankan suara pemilih. Metode “World Café” yang digunakan mengharuskan peserta berpindah dari topik satu ke topik lainnya sehingga memperoleh pemahaman yang menyeluruh mengenai proses persiapan hingga akhir Pemilu.

Diskusi dengan metode World Cafe
Diskusi dengan metode World Cafe © FNF Indonesia
Presentasi Peserta
Presentasi Peserta © FNF Indonesia

Pada malam harinya, peserta kembali berdiskusi kelompok. Namun, kelompok dibagi berdasarkan daerah asal peserta, yaitu Banyumas dan Cilacap. Diskusi masing-masing kelompok didampingi oleh narasumber dan fasilitator acara. Menjelang Pilkada 2017 yang akan dilakukan di Kabupaten Cilacap dan Pilkada Banyumas pada tahun 2018, masing-masing kelompok menyusun strategi pemenangan pasangan calon yang diusung. Sebagian peserta yang tergabung dalam kelompok relawan khusus menunjukkan bahwa proses politik tidak hanya dilakukan melalui partai politik saja.

Diskusi dengan Narasumber
Diskusi dengan Narasumber © FNF Indonesia

Sebagai bentuk nyata diskusi kelompok sebelumnya, pada hari kedua peserta menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) di masing-masing daerah. RTL ini kemudian akan ditinjau secara berkala oleh tim LeGePe agar prosesnya pun berkelanjutan. Setelah presentasi dan tanya jawab, pelatihan yang juga merupakan pelatihan FNS dan LeGePe terakhir pada tahun 2016 ini ditutup dengan kesan dan pesan peserta acara dan foto bersama.

Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) © FNF Indonesia
Penutupan acara
Penutupan acara © FNF Indonesia