DE

Pendidikan Politik
Pendidikan Kewarganegaraan "Politik itu Indah" Memberdayakan Pemuda di Jawa Tengah

Sejumlah peserta tampak sedang berdiskusi dengan satu sama lain.

Sejumlah peserta tampak sedang berdiskusi dengan satu sama lain.

© FNF Indonesia

FNF Indonesia dan Lembaga Gerakan Pemberdayaan (LeGePe) Indonesia menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan selama dua hari bertajuk "Politik itu Indah" di Rembang pada 27-28 Juni 2024. Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang politik dan demokrasi di kalangan pemuda serta mendorong keterlibatan kewarganegaraan yang aktif.

Acara ini diikuti oleh 47 peserta, yang sebagian besar adalah pelajar dari Rembang, Jepara, Grobogan, Kudus, dan Pati, yang berkumpul untuk mempelajari pentingnya kesadaran dan partisipasi politik. Lokakarya ini dimulai dengan sambutan pembukaan dari LeGePe, FNF, Kemenkumham dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)

  • Warsito Ellwein, Ketua LeGePe, menyoroti pentingnya politik sebagai alat untuk memecahkan masalah masyarakat dan memajukan nilai-nilai demokrasi.
  • Ganes Woro Renani, Program Officer FNF Indonesia, berbicara tentang kolaborasi antara FNF dan LeGePe dalam mempromosikan pendidikan kewarganegaraan.
  • Andika Riandito Kusworo dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia membahas dukungan kementerian terhadap program ini.
  • Rahmad Winarto dari Badan Kesatuan Bangsa Jawa Tengah menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini dan secara resmi membuka acara.

Sesi Lokakarya

Para peserta mendapatkan manfaat dari sesi yang dipimpin oleh tiga pembicara:

  • Warsito Ellwein menekankan peran multifaset politik dalam masyarakat, pentingnya kesadaran politik, dan prinsip-prinsip demokrasi, termasuk pluralisme dan hak asasi manusia.
  • Yan Kurniawan, Analis Senior di Drone Emprit, membahas dampak media sosial terhadap keterlibatan politik dan pentingnya memerangi disinformasi.
  • Ida Budhiati, Dosen dan mantan anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, membahas kesenjangan antara teori dan praktik dalam pemerintahan serta menyoroti peran partisipasi publik dan proses seleksi yang kredibel bagi pemegang jabatan publik.

Pada lokakarya ini, peserta terlibat dalam diskusi kelompok untuk membahas isu-isu regional di berbagai sektor, termasuk lingkungan, ekonomi, politik, kesehatan, dan aspek sosial budaya. Mereka merumuskan rencana kerja untuk mengatasi tantangan ini dan berkomitmen untuk tindak lanjut setelah lokakarya.

Salah satu peserta kegiatan tengah memaparkan hasil diskusi bersama peserta lain. Di sampingnya tertempel sebuah kertas berukuran medium pada tembok. Pada kertas tersebut, tertulis sejumlah kemungkinan solusi atas permasalahan yang diangkat dalam kegiatan ini.

Salah satu peserta kegiatan tengah memaparkan hasil dari diskusi yang dilakukan bersama peserta lain.

© FNF Indonesia

Acara ini diakhiri dengan pemahaman yang lebih kuat tentang keindahan politik dan peran penting kewarganegaraan yang terinformasi dan aktif dalam menegakkan nilai-nilai demokrasi. Lokakarya ini berhasil mencapai tujuannya, secara signifikan meningkatkan pengetahuan peserta dan mendorong komitmen terhadap keterlibatan kewarganegaraan.

Lokakarya ini menegaskan pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk generasi muda yang sadar politik dan terlibat, siap untuk berkontribusi pada proses demokrasi dan kemajuan masyarakat.

 

Editor: Dhea Ramadhani (Program Assistant & Communications Officer FNF)