DE

Perubahan Iklim
Seminar Nasional Perubahan Iklim dan Upaya Pencegahan Kebakaran Hutan

JAMBI - Rumah Kito 24 November 2016
Narasumber Seminar Jambi 2016
Narasumber Seminar Kebakaran Hutan 2016 © FNF Indonesia

Jambi - Rumah Kito, Kamis (22/11/2016), FNF Indonesia bersama Freedom Institute kembali menyelenggarakan seminar publik dengan tema perubahan iklim dan upaya pencegahan kebakaran hutan di Jambi. Seminar yang dihadiri oleh 180 peserta dari beragam Universitas di Jambi berjalan selama satu hari penuh dengan dua diskusi panel yang interaktif. 

Dalam diskusi panel yang pertama, Wakil Dekan UNJA Ibu Eva Ahmad menunjukan kerugian ekonomi yang dialami Provinsi Jambi akibat kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2015. Sekitar 12 trilium Rupiah merupakan biaya kerugaian yang harus ditanggung pemerintah Jambi karena dampak yang disebabkan oleh kebakaran hutan. Untuk mencegah agar bencana ini tidak terulang lagi, narasumber membagikan solusi pengunaan data spasial dengan teknologi satelit, sistem peringatan dini untuk mengidentifikasi hot spot, usulan rencana kerja masyarakat dan robot pemadam kebakaran yang teknologinya masih dikembangkan. 

Sedangkan Ibu Nurbaya dari Setara Foundation menunjukan film dokumentasi yang menekankan dahsyatnya dampak kebakaran hutan yang terjadi di Jambi. Narasumber juga mengidentifikasi permasalahan yang menyebabkan kebakaran hutan. Perusahaan diberikan izin untuk menanam di daerah konsesi lahan gambut yang memiliki kedalaman lebih dari 3m. Untuk solusi pencegahan kebakaran Ibu Nurbaya menggarisbawahi pentingnya pengelolan hutan yang berkelanjutan berdasarkan kearifan lokal. 

jambi seminar kebakaran hutan fnf 2016
Sesi Diskusi Panel 2 © FNF Indonesia

Diskusi panel selanjutnya menghadirikan pemimpin redaksi Jambi Express Pak Harmen dan ketua Gerakan Cinta Desa Pak Arfan Aziz. Pak Harmen menjelaskan perspekti media tentang perubahan iklim. Bahasa media adalah bahasa yang egaliter. Media dapat mempengaruhi nilai sosial dan trend sosial di masyarakat. 

Narasumber berikutnya Pak Arfan Aziz menunjukan daftar perusahaan yang terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan gambut di tahun 2015. Beliau juga menjelaskan prinsip-prinsip ekologi melayu yang mengedepankan kearifan lokan dalam pengelolaan sumber daya alam.

  1. Prinsipi Orang Melayu Jambi: Negeri Aman padi menjadi, air bening ikannya jinak, rumput mudo kerbaunya gemuk. (Ketertiban sosial, kesejahtraan ekonomi, pelestarian ekologi untuk semua mahluk)
  2. Bak aur dengan tebing. Tebing syang ke aur aur sayang dek tebing, Tebing runtuh aur tebawo. Pengelolaan kawasan secara turn temurun oleh masyarakat berpandu adat istiadat terbukti efektif menjaga ketertiban sosial dan kelestarian lingkungan. (model sosial untuk mitigasi bencana perubahan iklim).

Narasumber berpendapat bahwa tata kelola ekonomi berbasis adat istiadat akan menjaga lingkungan secara efektif dan mencegah terjadinya kebakaran hutan yang berskala masif.

FNF Jambi Seminar Publik Kebakaran Hutan
Foto Bersama dengan Peserta © FNF Indonesia