DE

Perubahan Iklim
Vlog: Kemudahan Dalam Menyampaikan Isu Perubahan Iklim

Workshop Climate Vlogger, Hotel Neo+ Awana, Yogyakarta, 11-13 Maret 2018
Workshop Climate Vlogging, Neo+ Awana Yogyakarta, 11-13 March 2018
Peserta pada Workshop Climate Vlogging © FNF Indonesia, Climate Institute

Melihat pada trend penyebaran informasi saat ini yang didominasi oleh media visual, pada 11-13 Maret 2018 lalu FNF Indonesia bersama dengan Climate Institute kembali menyelenggarakan lokakarya Climate Vlogging. Lokakarya Climate Vlogging yang berlokasi di Yogyakarta diikuti oleh 21 peserta dengan latar belakang edukasi yang beragam. Adapun konsep vlog menjadi pilihan output karya yang bertujuan mematahkan kendala kesulitan terminologi iklim yang seringkali menjadi alasan utama minimnya kepedulian dan keterlibatan generasi muda pada isu perubahan iklim. Acara lokakarya yang berlangsung selama tiga hari ini sukses menghasilkan karya visual terkait perubahan iklim dengan metode pembahasan ringan yang tidak mengesampingkan kualitas konten.

Workshop Climate Vlogging, Neo+ Awana Yogyakarta, 11-13 March 2018
Pemateri Bapak Satyawan Pujiatmoko, Dosen UGM © FNF Indonesia, Climate Institute

Diperlukan adanya strategi diseminasi informasi agar sebuah konten dapat menjadi viral dan mendorong terjadinya diskursus publik dan aksi dari masyarakat. Mengundang Bapak Eko Prastowo dari Yayasan Lestari, peserta lokakarya mendapat penjelasan akan aspek penting dalam menghasilkan konten kreatif terkait isu lingkungan dan langkah-langkah efektif dalam menyebarkannya. Sebuah konten video yang menarik akan hilang fungsi gunanya jika mengesampingkan substansi, materi pengetahuan dasar Climate Change dari Ingo Batavia Hauter dan National Determined Contribution dari Bapak Satyawan Pujiatmoko, Dosen UGM, menjadi sesi yang krusial dalam penyusunan script video. Adapun kegiatan lain seperti World Café dan Field Trip turut mendukung penggodokan dan pembuatan video yang mengambil tema transportasi, infrastruktur, energi, dan sampah.

Vlog yang menarik tentu sangat erat dengan proses editing yang dilakukannya, mulai dari aspek audio, pemilihan storyline, pengambilan video, hingga proses transisi setiap scene vlog-nya. Proses pengambilan gambar dan editing yang berlangsung cukup panjang dilangsungkan pada hari kedua. Selama proses ini peserta dibantu oleh Pascal Meliala, Entertaria yang sebelumnya juga telah membawakan materi teknik pembuatan video dan aspek penting dalam pembuatan “likable vlog”. Pada sesi terakhir di hari kedua, hasil video ditampilkan, baik pemateri, panitia dan peserta diberikan kesempatan untuk memberi saran konstruktif pada tiap hasil karya penampil. Dari penayangan itu terbukti bahwa keterbatasan waktu bukanlah penghalang dalam menciptakan hasil karya yang berkualitas. Komitmen peserta untuk berperan aktif dalam isu perubahan iklim nyata dengan terselesaikannya empat vlog perubahan iklim yang sangat layak untuk disebarkan.

Workshop Climate Vlogging, Neo+ Awana Yogyakarta, 11-13 March 2018
Sesi Presentasi Kelompok Video © FNF Indonesia, Climate Institute

Penyebaran informasi perubahan iklim melalui vlog di era digital diharapkan menghasilkan multiplier effect yang mampu meningkatkan kesadaran anak-anak muda di Yogyakarta akan nyata dan tingginya urgensi dampak perubahan iklim. Karena dengan dimilikinya pengetahuan, kesadaran dan tanggung jawab moral akan pengelolaan lingkungan yang baik akan muncul hingga pada akhirnya dapat mendorong terciptanya iklim industri dan regulasi pemerintah yang mengutamakan aspek keberlanjutan lingkungan.