DE

Demokrasi
Workshop Mewartakan Keberagaman di Era Digital

Bogor. 2-5 Februari 2017
bersama peserta, FNF, Sejuk dan Kemenkumham
© FNF Indonesia

“Mahasiswa adalah poros kemajuan bangsa karena berpegang teguh dengan idealisme nya, apalagi mahasiswa yang tergabung di pers kampus atau notabene sebagai jurnalis. Akan lebih cerdas melihat situasi” ujar Lantip Prakoso, Program Officer Yayasan Friedrich Naumann dalam pembukaan workshop Mewartakan Keberagaman di Era Digital bekerja sama dengan Serikat Jurnalis Keberagaman (SEJUK). Kegiatan ini bertempat di Hotel The Mirah, Bogor pada tanggal 2-5 Februari 2017.

Mendatangkan 25 para mahasiswa yang tergabung dalam Pers Kampus dari Aceh hingga Ternate, workshop ini merupakan awal yang baru di tahun 2017 karena mengundang praktisi media dari Engage Media untuk mengisi sesi bagaimana membuat video yang memiliki konten berita bagus dan teknik pembuatan video yang benar.

Peserta
© FNF Indonesia

Kunjungan lapangan juga dilakukan di hari ketiga setelah peserta mendapatkan pembekalan materi mengenai prinsip-prinsip jurnalisme keberagaman, HAM dan Media, Gender dan Media, dan juga teknik menulis feature. Target kunjungan lapangan ini adalah Pesantren Jamaah Muslim Ahmadiyah (JMA) di Parung Bogor. 
Sekitar pukul 9.30 pagi waktu setempat, kami diterima oleh beberapa pengurus kantor pusat JMA. Pesantren berlokasi sedikit di atas dari pemukiman warga setempat, sehingga berhawa sejuk, hal ini juga membuat pertemuan dengan kawan-kawan JMA dan peserta semakin akrab. Setelah mendapatkan sambutan, para peserta diajak masuk ke Tabligh Center. Sebuah ruangan kubik dengan penjelasan visual detail mengenai Ahmadiyah dan Mirza Ghulam Ahmad, Messiah yang dianggap sebagai juru selamat atau Mahdi bagi penganut Ahmadiyah. Banyak dari peserta yang bertanya mengenai kesesatan yang dilayangkan kepada penganut Ahmadiyah, namun salah satu pengurus yang dituakan berkata “sebelum HOAX sekarang ramai diperbincangkan, kami sudah pernah dan sering jadi korban HOAX”.  Penyerangan yang terjadi di tahun 2013, hanya disikapi dengan sabar. Tanpa ada perlawanan fisik.
 

Masjid Ahmadiyah
© FNF Indonesia
Di dalam Tabligh Center
© FNF Indonesia
peserta bersama sesepuh Ahmadiyah
© FNF Indonesia

Para jurnalis kampus ini dengan aktif mewawancarai tokoh kunci di Jamaah Muslim Ahmadiyah (JMA) untuk memverifikasi berita yang tersebar di masyarakat. Setelah shalat dzuhur berjamaah, rombongan jurnalis kampus kembali ke hotel. Di hotel sudah menunggu teman-teman dari Arus Pelangi, organisasi yang mempromosikan dan membela hak-hak dasar komunitas LGBTI di Indonesia. Lini dan Vina perwakilan dari organisasi tersebut menyampaikan bahwa di muka bumi ini ada orang-orang yang berbeda dengan kebanyakan, namun bukan berarti mereka tidak normal dan haknya berkurang.

LGBT Sharing session
© FNF Indonesia
Lini
© FNF Indonesia

Diharapkan dari kegiatan ini para peserta dapat memberikan informasi berimbang dan tulisan yang menyejukan mengenai keberagaman. Hasil liputan dan video yang dibuat oleh para peserta akan ditampilkan di website www.sejuk.org dan Indonesia.fnst.org.