Pendidikan Kewarganegaraan
Saatnya Anak Muda Berkontribusi untuk Membawa Perubahan Positif di Masyarakat
FNF Indonesia bersama Lembaga Gerak Pemberdayaan (LeGePe) menyelenggarakan Pendidikan Kewarganegaraan Tingkat Dasar “ Politik itu Indah” di Semarang 7-8 Maret 2023. Pada kegiatan ini FNF bersama mitranya LeGePe, Kementerian Hukum dan HAM, dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) juga menandatangani Rencana Kerja Tahunan (RKT) FNF-Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk tahun 2023.
Kegiatan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan fokus kegiatan FNF dan LeGePe yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2016, dengan mengusung tema “politik itu indah”. Harapannya dengan diselenggarakannya kegiatan ini secara berkesinambungan, FNF dan LeGePe mampu memberikan dampak positif bagi berkembangnya nilai demokrasi dan mendorong partisipasi masyarakat Jawa Tengah dalam politik lokal.
Pada kegiatan yang dilaksanakan di Semarang tersebut, sebagian besar peserta merupakan mahasiswa dari berbagai universitas di Semarang yang aktif berkegiatan pada organisasi kampus. Dengan mengusung tema besar “Peran Pemuda Sebagai Sumber Informasi yang Mencerdaskan di Era Globalisasi”, peserta dilatih untuk membuat konten sosial media yang bersifat informatif dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.
Warsito sebagai narasumber sekaligus koordinator LeGePe menjelaskan bahwa seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dengan sangat mudah. Namun sayangnya, kemajuan teknologi komunikasi/internet tidak hanya memberikan dampak yang positif, namun ada sisi negatif yang perlu diwaspadai. Hal ini terkait dengan kebenaran informasi yang kita peroleh dari berbagai sumber berita di internet yang banyak sekali memuat berita bohong (hoaks).
Warsito mengajak peserta sebagai anak muda yang kelak menjadi penerus bangsa untuk peduli terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi di lingkungan terdekat, dengan membuat konten media sosial yang bermanfaat. Contohnya bagaimana anak muda dapat berperan aktif dalam pengelolaan sampah, bisa membuat konten di media sosial yang memberikan edukasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah mengelola sampah untuk meciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Pada proses pelatihan, peserta berdiskusi memecahkan masalah terkait dengan bagaimana mereka sebagai anak muda mampu berpartisipasi dalam membangun pemilu damai dan bermartabat, toleransi di dalam masyarakat, kewirausahaan untuk pemuda, dan kesadaran pengelolaan sampah. Hasil diskusi kemudian dimuat dalam bentuk video pendek yang nantinya bisa dimanfaatkan sebagai konten informatif yang positif di sosial media. Kegiatan pelatihan ini ditutup dengan presentasi rencana aksi yang peserta ingin lakukan sebagi bentuk kontribusi mereka dalam membawa perubahan di masyarakat.